Kelamnya Kiprah Joan Mir Sejak Gabung Honda Sering Ditabrak, Jadi Pembalap Paling Sial di MotoGP?


 Pembalap Honda HRC Castrol, Joan Mir, baru-baru ini mendapat simpati dari para penggemar MotoGP akibat nasib sial yang lagi-lagi menimpanya. Sebab, ia dua kali mengalami insiden yang mengacaukan balapannya di Brno, Ceko, 18-20 Juli 2025. Sayang, nestapa ini sudah ia derita sejak bergabung dengan tim pabrikan Honda pada 2023.

Sepanjang akhir pekan, Mir sejatinya tampil menjanjikan, apalagi jika mengingat performa RC213V yang masih terpuruk. Juara dunia Moto3 2017 dan MotoGP 2020 ini bahkan secara mengejutkan menduduki posisi kelima di sesi kualifikasi, yang berarti posisi start terbaiknya musim ini. Alhasil, ia dijagokan bertarung di zona podium.

Sayang, dalam Sprint, Sabtu (19/7/2025), ia melakukan kesalahan start, sehingga hanya mampu finis di posisi 19. Dalam balapan utama pada Minggu (20/7/2024), ia pun berebut posisi keenam dengan Alex Marquez pada awal balapan. Namun, Marquez terjatuh di Tikungan 12 pada Lap 2 dan menyeret serta Mir. Keduanya otomatis gagal finis.

Untuk kesekian kalinya, Mir mengalami nasib tak beruntung, yang lagi-lagi bukanlah kesalahannya. Sejak bergabung dengan Honda pada 2023, Mir sudah berusaha sebaik mungkin menargetkan hasil maksimal. Namun, misinya ini kerap dihambat oleh performa motor yang tak kompetitif dan sulit dijinakkan, serta kerap tersenggol oleh pembalap lain.

Admin Media Sosial Honda Sampai Blak-blakan Frustrasi


"Bukan kesalahannya sendiri, @JoanMirOfficial LAGI-LAGI disenggol keluar. Sang pembalap baik-baik saja. Kalian tak bisa mengarang-ngarang ini. Apalagi yang bisa kami lakukan atau katakan?" tulis Honda HRC Castrol via X saking kesalnya melihat Mir tertabrak oleh Marquez.

Tak lama, mereka memberikan kabar yang menambah daftar kesialan Mir. "Penerbangannya ke rumah malam ini juga dibatalkan," tulis mereka. Sebagai catatan, dalam Seri Jerman sepekan sebelumnya, Mir juga ditabrak oleh Ai Ogura sampai gagal finis. Beruntung, dalam dua insiden ini, Mir lolos dari cedera apa pun.

Mir, yang sejauh ini baru merebut satu kemenangan di MotoGP, mengalami nasib buruk sejak cedera engkel yang cukup parah pada pertengahan 2022, yakni saat ia masih membela Suzuki Ecstar. Kecelakaan di Austria kala itu membuatnya absen 4 seri dan 2 kali finis tanpa poin, sebelum menutup musim di Valencia dengan finis keenam.

Pada akhir musim 2022 pula, Mir ditinggalkan Suzuki mundur dari MotoGP,. Kontroversi ini membuatnya 'terpaksa' hengkang ke Repsol Honda, yang kini berubah nama menjadi Honda HRC Castrol. Namun, membela tim paling berprestasi dalam sejarah MotoGP ternyata tidak jadi jaminan. Sebab, kesialan Mir justru bertambah.

Catatan Prestasi Joan Mir Sejak Bela Honda, Jarang Dapat Poin

Musim 2023 terdiri dari 20 seri, dan kala itu performa Honda sangat terpuruk sampai-sampai ditinggalkan oleh Marc Marquez ke Gresini Racing pada 2024. Pada musim itu, Mir yang masih beradaptasi dengan RCV, sama sekali tak pernah mendapatkan poin di Sprint. Ia juga 15 kali gagal meraih poin dalam balapan utama, meski sempat finis kelima di Seri India.

Musim 2024 juga tak bisa dibilang oke bagi Mir. Dari 20 seri yang digelar, ia hanya pernah sekali finis di zona poin dalam Sprint, yakni ketika ia finis kesembilan dan meraih satu poin di Seri Jerez. Mir juga tercatat 13 kali gagal meraih poin di balapan utama, dengan hasil terbaiknya finis ke-11 di Seri Emilia Romagna.

Musim 2025 pun sudah berjalan 12 seri dari 22 seri yang direncanakan. Sejauh ini, Mir tercatat 8 kali gagal finis di Sprint dan 8 kali gagal finis di balapan utama. Terutama setelah Seri Ceko, Mir pun mendapatkan simpati baik dari timnya sendiri, penggemar MotoGP maupun dari kompetitornya dan para penghuni paddock.

Joan Mir Yakin Semua Insiden Dipicu Buruknya Performa RC213V

Uniknya, meski frustrasi kerap disenggol dan ditabrak oleh pembalap lain, Mir mengaku tidak percaya pada hal-hal semacam 'nasib sial'. Ia justru meyakini semua insiden ini ada sangkut pautnya dengan performa Honda yang belum juga bangkit secara optimal. Rendahnya kecepatan puncak (top speed) RCV membuat para rival kian berani menyerangnya.

"Saya tak percaya ketidakberuntungan. Kami bertarung dengan motor yang 5-10 km/jam lebih cepat di trek lurus. Alhasil, mereka bisa menjangkau kami dan berpikir mereka bisa menyalip di area pengereman. Saya sendiri selalu mengerem dengan keras, karena itulah tempat di mana saya bisa mengejar catatan waktu," ujarnya via Crash.net.

"Namun, mereka optimistis, sehingga melepas tuas rem dan hal-hal ini terjadi. Hal-hal ini sudah terjadi dalam beberapa balapan terakhir, hal yang sama kembali terjadi hari ini (Minggu) dan pasti akan terjadi lagi di masa depan jika kami tidak melangkah maju. Cara terbaik menghindari situasi seperti ini adalah melaju lebih cepat. Inilah yang kami kerjakan bersama tim," pungkas Mir.

Saat ini, pembalap berusia 27 tahun itu sedang menduduki peringkat 19 klasemen pembalap dengan 32 poin, tertinggal 20 poin dari sang tandem, Luca Marini, yang ada di peringkat 15. Keduanya akan kembali turun lintasan dalam MotoGP Austria di Sirkuit Red Bull Ring, Spielberg, pada 15-17 Agustus 2025 mendatang.

Sumber : Bola.net

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama