Mental Hokky Caraka Tertatih, Bangkit, dan Tersenyum Lagi

 
Nama Hokky Caraka sempat jadi bahan perbincangan hangat selama Piala AFF U-23 2025. Penampilannya yang dinilai kurang maksimal membuatnya tak luput dari kritik tajam hingga serangan warganet. Namun, satu momen krusial di babak semifinal mengubah arah cerita.

Hokky sukses mengeksekusi penalti penentu saat Timnas Indonesia U-23 mengalahkan Timnas Thailand U-23 di SUGBK, Jumat malam. Aksinya bukan cuma mengantar tim ke final, tapi juga menjadi bukti ketangguhan mental pemain berusia 20 tahun itu. Ketua PSSI, Erick Thohir, bahkan angkat topi melihat keberanian Hokky dalam situasi penuh tekanan.

Bagi Erick, kritik adalah hal biasa dalam sepak bola. Namun ia menggarisbawahi bahwa beda tipis antara kritik dan perundungan harus dipahami publik. "Saya yakin Hokky punya mental yang kuat. Kalau kritik itu lumrah, tapi bully tidak lumrah. Ini beda loh," tegas Erick, dikutip dari Bola.com.

Saat Sorotan Berubah Arah

Selama turnamen, Hokky Caraka kerap tampil di bawah ekspektasi. Umpan-umpan tak akurat dan minim kontribusi membuat publik mulai ragu padanya. Di laga semifinal, ia bahkan baru diturunkan di menit ke-86 menggantikan Frengky Missa.

Namun, saat adu penalti tiba, Hokky berdiri percaya diri di titik putih. Sepakan dinginnya menjadi gol penting dalam adu ketegangan melawan Thailand. Dari situ, mentalnya terlihat—ia tak lari dari tanggung jawab, bahkan dalam tekanan.

Kritik Wajar, tapi Jangan Merundung

Erick Thohir mengajak publik membedakan kritik membangun dan tindakan merundung. Ia menilai kritik sebagai bagian dari evaluasi, sementara perundungan hanya akan merusak. "Jangan dikonotasikan kritik sama bully sama loh. Kalau kritik kenapa begini? Harusnya begini. Kalau bully kan menyerang macam-macam. Tinggi badan, diancam-ancam. Itu bully loh," kata Erick.

Menurutnya, mental pemain bisa hancur jika diserang tanpa batas. Apalagi, Hokky sempat menyomasi lima warganet karena pelecehan terhadap dirinya dan kekasihnya. Erick berharap masyarakat bisa mendukung pemain muda dengan lebih bijak.

Gol dan Mental Baja

Gol penalti Hokky adalah simbol dari kekuatan mental seorang pesepak bola muda yang tengah disorot. Erick pun memberi pujian khusus atas ketenangan Hokky dalam situasi genting. "Saya senang. Hokky tadi menciptakan gol waktu penalti. Golnya keren. Itulah mental," kata Erick dengan puas.

Lewat momen itu, Hokky membuktikan bahwa tekanan tak selalu jadi beban. Kadang, tekanan justru bisa jadi bahan bakar untuk bangkit. Di tengah sorak sorai stadion, Hokky Caraka menunjukkan bahwa dia tetap mampu berdiri tegak.

Sumber : Bola.com 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama