George Russell dikabarkan mendekati perpanjangan kontrak dengan Mercedes AMG Petronas untuk melanjutkan kolaborasi di Formula 1 musim depan. Kontrak ini dikabarkan berdurasi 'multi-tahunan', yang setidaknya berdurasi dua musim.
Kontrak Russell dengan Mercedes habis akhir musim nanti, dan skuad yang bermarkas di Brackley, Inggris, itu tak kunjung memberinya kontrak baru. Hal ini menyusul keinginan Team Principal Mercedes, Toto Wolff, menggaet Max Verstappen yang saat ini membela Oracle Red Bull Racing.
Kontrak Verstappen dengan Red Bull baru akan berakhir pada 2028. Namun, sejak tahun lalu, Wolff mengincar 'Super Max' setelah dipastikan ditinggal Lewis Hamilton ke Scuderia Ferrari HP tahun ini. Keduanya sempat menjalani negosiasi yang kian intensif beberapa bulan terakhir.
Sebut George Russell Bakal 'Tidur Nyenyak' pada Musim Panas

Namun, sejak dicabutnya Christian Horner dari jabatan Team Principal Red Bull usai Seri Inggris pada awal Juli, Verstappen justru dirumorkan ingin menghormati kontraknya saat ini. Sikap Verstappen ini pun membuat misi Wolff dan Mercedes mendapatkan tanda tangannya jadi terhambat.
Alhasil, kini Wolff mulai mempertimbangkan mempertahankan Russell. Hal ini pun disampaikan oleh Wolff di Seri Belgia. Pria asal Austria tersebut bahkan mensinyalir bahwa kontrak baru Russell akan ditandatangani sebelum jeda musim panas, yakni setelah Seri Hungaria akhir pekan nanti.
"Sebagai pembalap, dia sangat dewasa dan stabil, jadi menurut saya itu tak berdampak pada performanya. Saya justru ingin dia ada di posisi aman sejak awal. Kami belum mewujudkannya, tapi saya optimistis dia akan tidur nyenyak selama jeda musim panas," ujar Wolff seperti yang dikutip Sky Sports F1 pada Selasa (29/7/2025).
Sebut Russell vs Verstappen Bisa Seperti Senna vs Prost
Meski begitu, Wolff masih tidak mau menutup kemungkinan untuk menandemkan Russell dan Verstappen di timnya pada masa mendatang, meski banyak pihak meyakini bahwa ambisi ini tidak cukup realistis. Sebab, Russell dan Verstappen dikenal tidak akur selama satu tahun terakhir.
Bagi Wolff, prospek ini justru menarik karena berpotensi menciptakan rivalitas ala Ayrton Senna vs Alain Prost di McLaren pada akhir 1980-an. "Itu (duet Russell dan Verstappen) lebih kepada skenario jangka panjang, mungkin terdengar terlalu jauh," tutur Wolff.
"Saat ini, saya ingin bertahan dengan Kimi (Antonelli) dan George. Semua alternatif lainnya tidak realistis. Namun, jelas, jika Anda punya susunan pembalap Russell-Verstappen, itu bagaikan Prost-Senna, bukan?" pungkasnya.
Sumber : Bola.net