Pinalti.news - Arsenal berisiko mencatatkan rekor buruk baru dalam sejarah Premier League ketika mereka bertandang ke markas Liverpool di Anfield pada Minggu 11 Mei 2025. Laga panas antara dua tim papan atas ini bisa menjadi momen pembuktian kelas.
Kekalahan dramatis dari Bournemouth pekan lalu semakin mempertegas masalah konsistensi Arsenal. Tim besutan Mikel Arteta itu sudah 10 kali gagal memenangkan pertandingan setelah unggul lebih dulu – rekor terburuk mereka sepanjang sejarah Premier League.
Jika mereka kembali kehilangan poin setelah unggul melawan Liverpool, Arsenal akan mencatatkan rekor baru "poin terbuang terbanyak setelah memimpin" dalam satu musim.
Saat ini, Arsenal sudah membuang 21 poin dari posisi unggul, menyamai catatan buruk mereka di musim 2019/2020. Andai poin-poin itu tidak terbuang, mereka bisa saja memimpin klasemen dengan 6 poin di atas Liverpool.Biar begitu, kenyataannya, The Gunners masih harus berjuang memastikan tempat di Liga Champions musim depan.
Masalah Konsistensi Arsenal yang Belum Teratasi
Kekalahan 1-2 dari Bournemouth pekan lalu menjadi bukti nyata betapa rapuhnya pertahanan Arsenal di momen-momen krusial. The Gunners sempat unggul lewat gol awal, namun kembali gagal mempertahankan keunggulan hingga akhir laga.
Itu adalah kali ke-10 Arsenal gagal menang setelah memimpin di Premier League musim ini – rekor terburuk sepanjang sejarah klub. Jika mereka lagi-lagi kehilangan poin setelah unggul melawan Liverpool, mereka akan memecahkan rekor baru untuk poin terbuang terbanyak dalam satu musim.
Dengan 21 poin yang sudah terbuang, Arsenal sebenarnya bisa saja berada di puncak klasemen dengan jarak aman dari Liverpool. Namun, mereka justru masih harus memastikan finis di 5 besar untuk mengamankan tiket Liga Champions musim depan.
Tantangan Berat di Anfield & Ancaman untuk Liverpool
Selain tekanan pada Arsenal, Liverpool juga menghadapi risiko masuk dalam catatan sejarah yang tidak diinginkan. Kekalahan mereka dari Chelsea pekan lalu membuat mereka berpeluang menjadi tim ketiga yang kalah dalam dua laga pertama setelah dinobatkan sebagai juara Premier League.
Jika The Reds kembali tumbang di tangan Arsenal, mereka akan menyusul Arsenal (2003/2004) dan Chelsea (2016/2017) sebagai tim yang mengalami nasib serupa. Namun, Liverpool tetap menjadi favorit di Anfield, terutama karena performa Arsenal yang kerap goyah di laga-laga besar.
Dua laga tersisa Arsenal musim ini adalah melawan Newcastle United dan Southampton. Kemenangan dalam dua pertandingan itu bisa mengamankan posisi mereka di zona Liga Champions, terlepas dari hasil melawan Liverpool.
Sumber: Bola.net