Resale Value Mobil Kenapa Penting untuk Konsumen?

 

Saat memutuskan untuk membeli mobil, konsumen dihadapkan pada banyak pertimbangan. Selain harga beli, performa, hingga fitur, salah satu aspek yang semakin diperhatikan calon konsumen mobil baru adalah nilai jual kembali atau resale value.

Hal ini menjadi penting, terutama bagi konsumen yang merencanakan untuk menjual kembali mobilnya dalam beberapa tahun ke depan, baik untuk keperluan ganti kendaraan maupun sebagai bagian dari perencanaan keuangan jangka panjang.

Marketing Planning & Sales Operation Support Department Head PT Astra International Tbk – Daihatsu Sales Operation, Aries Nugroho, mengatakan bahwa Daihatsu memiliki resale value yang cukup baik. “Ketika beli mobil gitu ya, ketika beli mobil, ini ada mobil-mobil bekasnya nih, gitu ya, dijual untuk DP. Bapak-Ibu boleh lihat sendiri, boleh searching lah ya, boleh masuk ke website-nya, website Mobi juga dilihat, bahwa kita punya resale value yang cukup baik,” kata Aries di Cirebon, Jawa Barat, akhir pekan lalu.


Menurutnya, tingginya nilai jual kembali ini menjadi salah satu daya tarik Daihatsu di mata konsumen. Hal ini bisa menjadi solusi ekonomis, terutama ketika mobil dijual kembali untuk dijadikan uang muka (down payment) kendaraan baru. “Jadi tiba-tiba kalau mobil ini dijual kembali, itu masih tinggi lah. Nah itu juga salah satu menjadi bahan pertimbangan,” lanjut Aries. Pernyataan tersebut sejalan dengan kondisi di pasar mobil bekas.

Rama, pemilik showroom Rama Dagang Mobil, mengatakan bahwa Daihatsu Xenia, bahkan keluaran lama seperti tahun 2015 ke bawah, masih memiliki permintaan yang kuat di pasaran. "Sama seperti Avanza ya Xenia, masih laku walaupun itu tahun-tahun tua. Tapi tetap lihat kondisi, seperti 2011, pasarnya masih jalan dan masih ada," ujar Rama kepada Kompas.com, belum lama ini. Rama mengatakan, salah satu alasan Xenia tahun lama masih diminati karena masih didukung oleh perusahaan pembiayaan alias leasing. Sehingga calon konsumen tetap bisa membeli dengan cara kredit.

Rama menjelaskan bahwa saat ini mayoritas perusahaan pembiayaan umumnya membatasi pembiayaan mobil bekas hingga tahun produksi 2013.

Namun, untuk model seperti Xenia yang banyak peminatnya, cenderung lebih fleksibel karena permintaan pasar yang tetap tinggi. "Leasing biasanya maksimal tahun 2013, tapi beberapa model masih banyak yang mau mencairkan (dana). Karena perputaran unitnya cepat dan harganya stabil," katanya.

sumber : kompas.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama