
Pembalap Ducati Lenovo Team, Marc Marquez, mengaku tidak menyangka akan menjalani 11 seri pertama MotoGP 2025 dengan gaya dominan. Ia memang tak mengira akan mendapatkan persaingan dari Alex Marquez, tetapi sempat mengira Pecco Bagnaia akan membuat langkahnya jauh lebih sulit.
Setelah MotoGP Jerman 2025 pada 12-13 Juli 2025, Marquez telah mengantongi 11 podium Sprint yang 10 di antaranya merupakan kemenangan. Ia juga meraih sembilan podium Grand Prix, yang tujuh di antaranya merupakan kemenangan. Alhasil, ia menjadi kandidat terkuat juara dunia musim ini.
Berkat kemenangan ganda di Sachsenring, Marquez kian kokoh di puncak klasemen dengan 344 poin, unggul 83 poin dari Alex Marquez dan unggul 147 poin dari Bagnaia. Meski masih ada 11 seri tersisa, Alex Marquez dan Bagnaia diperkirakan bakal kesulitan untuk mengejar ketertinggalan dari Marquez.
Sempat Mengira Pecco Bagnaia Bakal Bikin Situasi Jadi Sulit

Usai balapan utama pada Minggu (13/7/2025), Marquez pun mengaku kepada GPOne tak mengira bakal tampil sedominan ini di MotoGP 2025. Apalagi Ducati Lenovo Team merupakan tim baru baginya. Ia mengaku mewaspadai Alex Marquez, tetapi justru mengira Bagnaia lah yang akan jadi rival terberatnya.
"Tadinya saya berpikir level persaingannya bakal setara. Di satu sisi, situasinya memang begitu karena Alex tidak melakukan kesalahan. Namun, saya sempat berpikir Pecco bakal ada di belakang saya untuk membuat situasi saya lebih sulit. Nyatanya, yang ada adalah adik saya, dan ini bikin saya lebih fokus karena saya tidak boleh melakukan kesalahan," ujarnya.
Pilih Bersikap Pesimistis Soal Kans Juara Dunia
Marquez pun diprediksi bisa mengunci gelar dunia lebih awal, sekitar Seri Australia pada 17-19 Oktober 2025. Namun, Marquez memilih merendah dan ogah besar kepala soal peluangnya ini. Menurutnya, apa pun bisa terjadi karena musim ini masih panjang.
"Kami baru mencapai pertengahan musim. Saya selalu optimistis, tetapi dalam kasus ini, saya memilih untuk lebih pesimistis saja. Kami baru menjalani 11 seri, jadi saya melihat gelas setengah kosong, karena dengan begitu saya bisa tetap fokus. Apa pun bisa terjadi," tutup delapan kali juara dunia ini.