MBG dan Hajatan Pernikahan Picu Kenaikan Harga Telur Naik di Yogyakarta

 

Kenaikan harga sejumlah bahan pokok, terutama telur ayam, di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) disebabkan oleh meningkatnya permintaan untuk memenuhi program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Perdagangan DIY, Yuna Pancawati, saat dihubungi melalui pesan singkat, Senin (27/10/2025). “Info dari peternak, kenaikan harga pakan tidak mempengaruhi harga telur, tetapi murni permintaan yang akhir-akhir ini naik akibat permintaan MBG,” kata Yuna.

Yuna menjelaskan, kenaikan harga telur ayam tidak hanya karena oleh permintaan tinggi dari program MBG.  Selain itu, kenaikan harga telur dipicu banyaknya hajatan pernikahan yang digelar masyarakat pada periode September–Oktober 2025.

“Kenaikan harga akibat adanya peningkatan permintaan, termasuk dalam momen-momen tertentu seperti masyarakat yang banyak hajatan pernikahan pada September–Oktober dan program MBG,” ujarnya.

Menurut Yuna, kenaikan harga telur ayam terjadi karena tingginya permintaan tidak diimbangi dengan peningkatan produksi secara cepat. “Yang mendorong permintaan telur naik sementara pasokan tidak bisa langsung naik,” katanya. Berdasarkan analisis harga bahan pokok oleh Dinas Perdagangan DIY, beberapa komoditas masih stabil seperti beras, gula pasir, daging sapi, cabai rawit, dan bawang merah.

Sementara itu, harga daging ayam dan cabai merah mengalami penurunan, sedangkan telur ayam dan minyak goreng naik. “Pada minggu kedua (Oktober), Minyakita menunjukkan sedikit kenaikan bertahap dari Rp 15.500 menjadi Rp 15.700 per liter dan stabil di harga Rp 15.700 sepanjang minggu ketiga dan keempat,” jelas Yuna. Untuk telur ayam ras, pada 21 Oktober 2025 harga mencapai Rp 31.000 per kilogram, lalu turun menjadi Rp 30.500 pada 22 Oktober dan stabil di Rp 30.000 per kilogram hingga 24 Oktober.

“Telur ayam kampung tidak mengalami pergerakan harga, bertahan di angka Rp 55.000/kg. Jika dibandingkan dengan minggu pertama September. Kondisi ini menegaskan bahwa pasar telur ayam di DIY menunjukkan konsistensi harga dengan sedikit fluktuasi,” ujar Yuna.

Harga Daging Ayam Turun di Pertengahan Oktober

Selain telur, harga daging ayam ras karkas di DIY juga mengalami penurunan pada pertengahan Oktober 2025. “Harga daging ayam ras karkas yang pada awal bulan Oktober Rp36.000 per kilogram menurun ke Rp34.500 di minggu kedua lalu tetap stabil di Rp34.500 per kilogram hingga minggu keempat,” kata Yuna.

Sementara itu, salah satu pedagang telur di Pasar Kranggan, Kota Yogyakarta, bernama Sur, mengatakan harga telur ayam sudah naik sejak satu minggu terakhir. “Sekarang mahal, Rp30.000 per kilo, sudah satu minggu yang lalu (kenaikannya),” ujar Sur saat ditemui di kiosnya, Rabu (22/10/2025).

Menurut informasi yang diterima Sur, kenaikan harga telur ayam juga dipengaruhi oleh harga pakan ayam petelur yang meningkat karena nilai tukar dolar Amerika Serikat naik. “Pakan untuk ayam petelur naik karena harga dolar naik. Katanya bahan-bahannya masih impor,” ujarnya.

Sumber : Kompas.com 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama