Bek andalan Timnas Indonesia, Calvin Verdonk, telah meresmikan langkah besarnya ke kasta tertinggi Liga Prancis. Ia kini menjadi bagian dari klub papan atas, Lille OSC.
Kepindahan ini membuka babak baru yang bersejarah bagi karier sang pemain. Verdonk tercatat sebagai pesepak bola Indonesia pertama yang akan merumput di Ligue 1.
Lille harus menggelontorkan dana sebesar 3 juta euro untuk memboyongnya dari NEC Nijmegen. Mahar tersebut menjadi bukti keseriusan mereka terhadap sang bek kiri.
Kini, Verdonk pun membagikan cerita di balik keputusannya yang cepat dan mantap. Ada beberapa alasan kuat yang membuatnya tak ragu menyambut pinangan tersebut.
Sebuah Keputusan Tanpa Ragu

Tawaran dari klub sekelas Lille OSC ternyata tak membuat Calvin Verdonk berpikir dua kali. Ia langsung mengiyakan pinangan tersebut tanpa sedikit pun keraguan.
Verdonk mengaku memang selalu terbuka dengan kemungkinan untuk pindah demi tantangan baru. Baginya, hal tersebut adalah bagian menarik dari dunia olahraga profesional.
"Saya tidak pernah merahasiakan fakta saya masih terbuka untuk pindah, itulah yang menarik bagi olahraga ini. Ketika Lille datang, saya langsung setuju karena mereka klub yang membuat saya bahagia," tutur Verdonk kepada Forza NEC.
"Mereka klub yang hampir selalu finis di lima besar Ligue 1 Prancis. Tahun lalu mereka bermain di Liga Champions, sekarang mereka di Liga Europa, dan pada 2021 mereka bahkan memenangkan kejuaraan," katanya.
Perpisahan dengan Perasaan Campur Aduk

Meski mantap menyambut petualangan baru, Verdonk tak menampik ada perasaan campur aduk. Ia harus meninggalkan NEC Nijmegen yang sudah dianggapnya seperti rumah sendiri.
Empat musim sejak 2021, ia telah menjadi andalan dan sosok penting di klub Belanda itu. Kini, ia harus kembali beradaptasi di lingkungan yang benar-benar baru.
"Petualangan seperti ini selalu seru. Saya bukan orang yang banyak bicara. Ketika saya merasa di rumah, saya bisa sibuk dan punya banyak energi. Jadi, butuh waktu untuk beradaptasi," ungkapnya.
"Lega rasanya semua ini sudah berakhir, tetapi juga memalukan. Saya bersenang-senang di NEC. Seharusnya ini musim kelima saya. Saya meninggalkan klub dengan perasaan senang, meskipun kalah. Saya sudah lama di sini dan membangun hubungan baik dengan orang-orang di klub dan di kota ini," tandas Calvin Verdonk.
Dapat Wejangan dari Sang Legenda
Sebelum memantapkan hati, Verdonk ternyata mencari masukan dari sosok yang sangat berpengalaman. Ia berkonsultasi dengan legenda sepak bola Belanda, Patrick Kluivert.
Kebetulan, Kluivert bukanlah orang asing bagi Lille karena pernah membela klub itu pada musim 2007-2008. Masukan positif darinya membuat Verdonk semakin yakin dengan keputusannya.
"Saya sudah berbicara dengan Patrick Kluivert tentang LOSC, dan dia hanya memberitahu saya hal-hal positif tentang klub ini. Dia masih punya teman di sini," ujar Verdonk.
"Saya tidak sabar untuk memulai dan bertemu rekan satu tim saya, tetapi juga para fans," ungkap jebolan akademi Feyenoord tersebut.
Sumber : Bola.net