![]() |
Selebrasi skuad Manchester United dalam laga semifinal Liga Europa antara versus Athletic Bilbao, Jumat (9/5/2025). (c) AP Photo/Dave Thompson |
Pinalti.news - Musim 2024/2025 menjadi periode yang kelam bagi Manchester United. Bukan hanya gagal meraih satu pun gelar juara, Setan Merah juga terjebak dalam situasi sulit di kompetisi Premier League.
Awal musim sempat diwarnai optimisme. Pasalnya, ini adalah tahun ketiga Erik ten Hag menangani tim, dan manajemen klub juga mendatangkan sejumlah pemain anyar yang menumbuhkan harapan, seperti Matthijs de Ligt, Noussair Mazraoui, dan Joshua Zirkzee.
Ketiga nama tersebut berasal dari Belanda, negara asal sang pelatih. Bahkan, De Ligt dan Mazraoui sempat bekerja sama dengan Ten Hag saat masih memperkuat Ajax Amsterdam, periode yang meninggalkan kenangan manis bagi mereka.
Sayangnya, harapan yang dibangun dari ikatan masa lalu itu tak terwujud. Erik ten Hag harus angkat kaki dari kursi pelatih di tengah musim, dan Manchester United pun menjalani musim yang nyaris sepenuhnya dipenuhi ketidakpastian dan kekecewaan.
Performa di Kompetisi Domestik
![]() |
Duel Bruno Fernandes lawan Omar Marmoush di laga Man United vs Man City di Old Trafford, Minggu (06/4/2025). (c) AP Photo/Dave Thompson |
Kata buruk mungkin tidak cukup untuk bisa menggambarkan performa MU di Premier League. MU menjalani musim yang sangat buruk pada musim 2024/2025, dengan finis di peringkat ke-15. Hanya tiga tingkat di atas zona degradasi.
MU menelan 18 kekalahan dari 38 laga yang dimainkan di Premier League. Sesuatu yang tak pernah dibayangkan oleh generasi Wayne Rooney. MU juga hanya mampu mencetak 44 gol dan kebobolan 54 kali. Selisih gol mereka minus!
MU juga tidak mampu berbuat banyak di Piala FA. Setan Merah kalah dari Fulham pada babak 16 Besar. Mereka gagal mempertahankan gelar yang diraih musim 2023/2024. MU juga gagal di Carabao Cup setelah dikalahkan Tottenham dengan skor 3-4!
Performa di Kompetisi Eropa
![]() |
Aksi fans pada laga Manchester United vs Lyon di Liga Europa musim 2024/2025 (c) AP Photo/Jon Super |
Tottenham adalah lawan yang menjengkelkan bagi Manchester United pada musim 2024/2025. Sebab, bukan hanya pada pentas domestik, Son Heung-min dan kawan-kawan juga memberikan luka yang sangat dalam bagi MU di Liga Europa.
MU punya perjalanan yang luar biasa di Liga Europa. MU tidak terkalahkan hingga menginjakkan kaki di final. Harapan untuk juara membuncah karena MU tampil luar biasa pada babak semifinal melawan Athletic Bilbao.
Namun, apa yang terjadi di final adalah antiklimaks. MU menelan kekalahan pertama, yang justru terjadi pada laga penentu. MU kalah dengan skor 0-1 dari Tottenham di final. MU menelan kekalahan keempat secara beruntun dari Tottenham musim ini.
Pemain yang Bersinar dan Tenggelam
![]() |
Selebrasi Amad Diallo dalam laga Premier League antara Manchester United vs Southampton, Jumat (17/1/2025). (c) AP Photo/Dave Thompson |
Ada banyak pemain MU yang tampil di bawah ekspektasi. Andre Onana tentu masuk dalam daftar. Dia berulang kali bikin blunder dan membuat gawang MU kebobolan. Lalu, ada Rasmus Hojlund yang tidak memberi dampak maksimal di lini depan.
Joshua Zirkzee juga tidak tampil konsisten pada musim 2024/2025. Dia hanya bikin tiga gol di Premier League, dari 32 laga. Catatan itu jauh dari ekspektasi karena dia diharapkan jadi solusi bagi lini depan MU yang tak optimal musim lalu.
Namun, tidak semua pemain tampil di bawah standar. Amad Diallo memberi harapan untuk MU. Hanya saja, dia banyak absen karena cedera. Bruno Fernandes juga tampil cukup bagus, akan tetapi sering hilang pada laga besar.
Pelatih Manchester United
![]() |
Pelatih Manchester United, Ruben Amorim. (c) AP Photo/Bernat Armangue |
MU memulai musim 2024/2025 dengan Erik ten Hag sebagai manajer. Pria asal Belanda itu berada dalam tekanan yang tinggi sejak awal musim. Setelah menghabiskan banyak uang di bursa transfer, dia diharapkan bisa memberikan hasil instan.
Namun, empat kekalahan dari lima laga awal di Premier League membuat Erik ten Hag harus angkat kaki. Tidak ada waktu lagi bagi pria asal Belanda itu. Sebagai penggantinya, MU lantas menunjuk Ruben Amorim.
Ruben Amorim datang dengan reputasi bagus di Sporting CP. Namun, Amorim belum mampu membawa perubahan signifikan. MU tetap berada di lorong gelap, dengan 17 kekalahan dari 42 laga pertama era pria asal Portugal itu. Mu juga sudah kebobolan 70 gol!
Sumber: Bola.net