Pemerintah mengandalkan Danantara untuk meningkatkan investasi dan perekonomian

 

Deputy Minister

Pinalti.news - Pemerintah mengandalkan Lembaga Pengelola Investasi (Danantara) untuk menggenjot kinerja investasi dan ekonomi nasional.

"Pertumbuhan ekonomi kuartal I mencapai 4,87 persen (year on year), yang menunjukkan ekonomi domestik masih kuat. Namun, investasi perlu ditingkatkan. Oleh karena itu, Danantara menjadi salah satu jawabannya," kata Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu.

Hal itu disampaikannya dalam acara Konferensi Tahunan Fitch Ratings Indonesia di Jakarta, Rabu.

Setelah terbentuk struktur organisasi, Danantara sebagai langkah awal tengah menyusun sejumlah proyek strategis.

Ia mengatakan, telah melihat sejumlah proyek yang diincar Danantara dan meyakini lembaga itu bisa menjadi kanal komersial bagi Indonesia.

"Jadi, mereka menargetkan sejumlah imbal hasil investasi," imbuhnya.

Selain Danantara, pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto berkomitmen meningkatkan kapasitas ekonomi domestik melalui program Makanan Bergizi Gratis (MBG).

"Dari data terakhir, 3,4 juta anak telah menikmati program ini dan (jumlahnya) akan terus bertambah di masa mendatang. Program ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas sumber daya manusia kita di masa mendatang," Abimanyu memberi informasi.

"Juga berdampak pada ekonomi, tercermin pada dapur-dapur di berbagai daerah di Indonesia," imbuhnya.

Tercatat, komponen investasi (pembentukan modal tetap bruto) tumbuh terbatas sebesar 2,12 persen pada triwulan I 2025.

Kinerja investasi tersebut terutama dipengaruhi oleh investasi bangunan yang tumbuh lambat, tercermin dari terbatasnya pertumbuhan sektor konstruksi. Selain itu, investasi mesin nonkendaraan juga melambat.

Sementara itu, konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 4,89 persen, ditopang oleh libur Tahun Baru serta Ramadan dan Idul Fitri.

Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) memegang peranan dalam kinerja positif tersebut.

Pemerintah telah menggelontorkan sejumlah insentif, seperti Tunjangan Hari Raya (THR), diskon tarif listrik dan tol, serta insentif pajak, serta menjaga stabilitas harga pangan dengan memberikan dana kepada Perum Bulog.

Dalam menghadapi tantangan ekonomi global, pemerintah telah mengambil strategi deregulasi, membentuk gugus tugas ketenagakerjaan, melakukan mitigasi risiko untuk menjaga stabilitas ekonomi, berupaya melindungi dunia usaha, dan berupaya menjaga daya beli masyarakat.

Deregulasi tersebut ditujukan untuk mengatasi hambatan perdagangan dan investasi, terutama dari sisi global.

Pemerintah juga akan mempercepat realisasi penyerapan dengan menyesuaikan rekonstruksi belanja negara yang lebih produktif. Fokus utamanya adalah perluasan program MBG dan penambahan kuota fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP).

Sumber: Antara

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama