Pinalti.news - Keputusan Trent Alexander-Arnold untuk meninggalkan Liverpool pada akhir musim ini tampaknya tidak semudah yang dibayangkan. Meski belum resmi diumumkan ke mana ia akan berlabuh, banyak pihak meyakini bahwa Real Madrid menjadi pelabuhan berikutnya bagi sang bek kanan andalan Inggris.
Namun, di balik perpisahan yang tampak tegas itu, sejumlah sinyal emosional justru muncul dalam video pengumuman yang diunggah Alexander-Arnold ke media sosial.
Pergulatan Batin Trent Alexander-Arnold
Menurut pakar bahasa tubuh dan komunikasi Judi James, ekspresi wajah dan gestur Alexander-Arnold menunjukkan tanda-tanda penyesalan dan pergulatan batin.
“Video ini terasa seperti pengumuman perceraian. Seperti seseorang yang memutuskan hubungan panjang dengan harapan tetap menjaga kedamaian,” kata James dalam wawancaranya dengan Mirror Football.
James menyoroti momen ketika Alexander-Arnold menyebut Liverpool sebagai "semua yang pernah saya kenal". Di titik itu, terlihat perubahan emosi yang halus namun kuat. Gerakan alis yang tidak sinkron, anggukan kecil, serta hembusan napas berat memberi kesan bahwa keputusan ini bukanlah hal mudah bagi sang pemain.
“Bahunya sedikit terangkat saat mengucapkan terima kasih kepada para pendukung. Itu tanda kerentanan emosional,” tambah James. Bahkan, ia menyebut bahwa jika Alexander-Arnold menambahkan kalimat “Ini bukan salahmu, ini salahku,” itu akan terasa sangat pas.
Sumbangsih Trent Alexander-Arnold di Liverpool
Trent Alexander-Arnold memang meninggalkan warisan besar di Merseyside. Sejak menembus tim utama Liverpool, ia mencatatkan 352 penampilan dengan kontribusi luar biasa: 23 gol dan 92 assist.
Alexander-Arnold membantu klub memenangkan dua gelar Premier League, satu Liga Champions, FA Cup, Piala Dunia Antarklub, dan dua Piala Liga.
Meski sempat mendapat debut dari Brendan Rodgers, kariernya benar-benar bersinar di bawah asuhan Jurgen Klopp. Musim terakhirnya juga tak kalah gemilang, membantu Arne Slot meraih gelar liga ke-20 Liverpool bahkan sebelum musim berakhir.
Meski telah mengucapkan salam perpisahan, pernyataan penutup Alexander-Arnold bahwa “saya akan kembali” menyiratkan bahwa benang merah antara dirinya dan Liverpool belum sepenuhnya putus. Mungkin, bagi sang Scouser sejati, Anfield akan selalu jadi rumah.
SUmber: Bola.net