PSG membawa ambisi tinggi, yakni menyelesaikan musim Ligue 1 tanpa terkalahkan. Meski gelar juara sudah dalam genggaman, hasrat untuk mencetak sejarah belum mereda sedikit pun. Luis Enrique dan anak-anak asuhnya kini menatap sisa empat pertandingan sebagai peluang terakhir meraih keabadian dalam buku sejarah sepak bola Prancis.
PSG baru saja meraih hasil imbang 1-1 dalam laga tunda melawan Nantes, memperpanjang catatan tak terkalahkan mereka di Ligue 1 musim ini menjadi 30 laga. Lebih jauh, hasil itu juga menandai rekor 39 laga tandang tanpa kekalahan, menjadikan mereka pemegang rekor terpanjang di lima liga top Eropa. Namun, Luis Enrique sadar bahwa setiap laga kini menjadi ujian mental dan kedalaman skuad.
Di tengah konsentrasi untuk semifinal Liga Champions kontra Arsenal dan final Coupe de France melawan Reims, duel melawan Nice menjadi titik krusial. Bukan hanya demi menjaga rekor, tetapi juga untuk menunjukkan bahwa dominasi domestik mereka bukan hasil kebetulan. Nice adalah salah satu dari sedikit tim yang telah membuat PSG tertahan musim ini dan kedatangan mereka ke ibu kota tidak bisa dianggap remeh.
Jejak Nice di Parc des Princes: Tantangan Nyata Bagi PSG
Pertemuan pertama musim ini pun berakhir imbang 1-1, dengan Moise Bombito mencetak gol bunuh diri yang menggagalkan kemenangan Nice. Meski demikian, itu bukan kebetulan karena performa Nice di laga-laga besar kerap menunjukkan soliditas dan keberanian yang sulit ditembus. Sayangnya, Bombito harus absen kali ini karena cedera pergelangan tangan.
Dengan lima laga tanpa kemenangan sebelum mengalahkan Angers, performa Nice memang sedang dalam fase naik-turun. Kemenangan tipis atas tim penghuni zona degradasi itu menjadi sinyal positif, tapi ujian sesungguhnya ada di hadapan mereka: menghadapi sang juara yang belum pernah kalah musim ini di markasnya sendiri. Franck Haise pun butuh lebih dari sekadar strategi jitu, melainkan semangat kolektif yang menyala sejak menit pertama.
Perebutan Tiket Eropa: Nice Tak Boleh Gagal
Di klasemen sementara, Nice duduk di peringkat kelima, hanya berjarak empat poin dari posisi kedua. Dengan selisih yang sangat rapat di papan atas Ligue 1, satu kekalahan saja bisa menjauhkan mereka dari zona Liga Champions. Maka dari itu, setiap laga kini bukan hanya soal tiga poin, tapi juga tentang menjaga asa untuk kembali tampil di kompetisi elite Eropa.
Jadwal yang tersisa tampak lebih bersahabat bagi Nice usai lawatan ke Paris karena mereka akan menghadapi Reims, Rennes, dan Brest — tim-tim yang tak lagi memburu target besar musim ini. Namun, selisih dua poin dari empat besar akan menjadi ancaman jika mereka gagal mencuri setidaknya satu poin dari Parc des Princes. Duel melawan PSG pun menjadi lebih dari sekadar ujian gengsi.
Haise akan berharap pada pemain seperti Ali Abdi, yang tengah on fire setelah mencetak gol di dua laga terakhir. Pemain ini menjadi solusi tak terduga di sisi kiri, memaksa Melvin Bard untuk kembali ke posisi bek tengah. Sementara itu, kembalinya Terem Moffi dan Morgan Sanson memberi suntikan kekuatan, dengan hanya Tanguy Ndombele yang masih absen karena cedera paha.
PSG dan Rotasi Jelang Arsenal: Risiko atau Strategi?
Luis Enrique melakukan delapan pergantian saat menghadapi Nantes, sebuah sinyal bahwa dia benar-benar memikirkan laga kontra Arsenal di tengah pekan depan. Dengan lawan dari Premier League yang telah mengistirahatkan skuad mereka akhir pekan ini, PSG pun perlu menjaga kebugaran pemain kuncinya. Nama-nama seperti Ousmane Dembele, Nuno Mendes, dan Khvicha Kvaratskhelia kemungkinan akan diistirahatkan.
Lucas Beraldo, Warren Zaire-Emery, dan Lee Kang-in menjadi tiga pemain yang tampil saat melawan Nantes dan kemungkinan kembali dipercaya di laga ini. Mereka merupakan bagian dari rotasi yang lebih muda, yang tak masuk dalam starting XI pilihan utama untuk Liga Champions. Dua pemain muda lainnya, Ibrahim Mbaye dan Senny Mayulu, juga bisa mendapat kesempatan emas untuk unjuk gigi di laga bergengsi ini.
Meski PSG berada dalam posisi yang sangat nyaman di puncak klasemen, performa mereka dalam beberapa pekan terakhir tidak sepenuhnya meyakinkan. Kemenangan tipis atas Le Havre dan Angers serta hasil imbang di Nantes menunjukkan bahwa fokus mereka mulai terbagi. Namun, di sisi lain, catatan tak terkalahkan tetap terjaga — dan itulah bahan bakar utama mereka di penghujung musim ini.
Prediksi Starting XI PSG vs Nice
PSG (4-3-3): Safonov; Hakimi, Lucas Beraldo, Hernandez, Mbaye; Zaire-Emery, Mayulu, Lee; Doue, Goncalo Ramos, Barcola.
Pelatih: Luis Enrique.
Nice (3-4-3): Bulka; Abdelmonem, Ndayishimiye, Bard; Clauss, Boudaoui, Rosario, Abdi; Guessand, Laborde, Boga.
Pelatih: Franck Haise.
Prediksi Skor PSG vs Nice
Dengan situasi saat ini, laga antara PSG dan Nice hampir pasti berlangsung ketat. PSG memang diunggulkan, tapi performa mereka yang sedikit menurun serta pendekatan rotasi bisa memberi celah bagi Nice untuk mencuri angka. Selain itu, dengan motivasi tinggi demi menjaga posisi di papan atas, tim tamu juga akan tampil penuh determinasi.
Nice memiliki sejarah yang cukup baik di ibu kota dan telah membuktikan diri sebagai lawan tangguh musim ini. Namun, pengalaman dan kedalaman skuad PSG bisa menjadi pembeda, terutama jika laga berlangsung dalam tensi tinggi dan membutuhkan solusi instan dari bangku cadangan.
Jika PSG mampu memanfaatkan peluang dan menjaga intensitas sejak awal, mereka bisa melanjutkan rekor luar biasa mereka. Jika tidak, Nice bisa saja membuat kejutan — meski, pada akhirnya, mungkin mereka akan pulang sambil menegakkan kepala, tapi dengan tangan hampa.
Prediksi skor akhir: PSG 2-1 Nice
Sumber: Bola.net