"Seperti yang Anda ketahui, telah beredar informasi mengenai kisaran harga potensial iPhone lipat... 2.000 dolar AS (batas bawah menurut analis Ming-Chi Kuo), 2.100 dolar AS (batas bawah menurut 'tipster' Instant Digital), 2.300 dolar AS (batas atas menurut 'tipster' Instant Digital), dan 2.500 dolar AS (batas atas menurut analis Ming-Chi Kuo)," tulis laporan tersebut yang dilansir pada Sabtu.
Proyeksi harga tersebut signifikan lebih tinggi daripada harga perangkat lipat kompetitor terkini, misalnya Samsung Galaxy Z Fold 6 dan Google Pixel Fold.
Menurut laporan tersebut, faktor-faktor seperti citra merek premium Apple, status produk baru di lini iPhone, serta potensi kenaikan harga elektronik global akibat "isu geopolitik" menjadi pendorong perkiraan harga yang tinggi tersebut.
Apple sedang berupaya intensif untuk menyelesaikan berbagai kendala umum pada perangkat lipatnya guna mendukung harga jual yang tetap kompetitif. Fokus utama meliputi penyempurnaan mekanisme lipatan layar dan penawaran fitur-fitur unggulan meliputi daya tahan baterai yang lebih lama, kualitas kamera yang memukau, layar dengan kecerahan tinggi, "chipset" TSMC 2 nanometer (2nm) yang lebih andal menurut Apple Insider, kapasitas RAM yang besar, dan integrasi yang mulus dengan ekosistem iOS.
Kendati demikian, harga jual hingga 2.500 dolar AS dapat menjadi pertimbangan utama bagi sebagian konsumen, khususnya di pasar Asia Tenggara. Mengingat alternatif ponsel lipat lain yang lebih ekonomis seperti Oppo Find N5 Fold juga tersedia, dengan banderol harga hanya sekitar 1.500 dolar AS (sekitar Rp25 juta).
Sumber: Antara
Tags:
Teknologi